The Global Commitment 2021 Progress Report
Reza Aldiansyah – 41623010019
A. Identifikasi Sumber
Judul: “The Global
Commitment 2021 Progress Report”.
Penulis / Penerbit: Ellen MacArthur Foundation (dengan input UNEP).
Tahun: 2021.
Sumber: Laporan Global Commitment (New Plastics Economy). https://content.ellenmacarthurfoundation.org/m/4e0229983b5d1ecd/original/The-Global-Commitment-2021-Progress-Report.pdf
B. Ringkasan Eksekutif
Latar Belakang: Laporan memonitor
kemajuan ~130 bisnis dan 18 pemerintah yang berkomitmen mengubah aliran plastik
menjadi sirkular
Tujuan: Mengurangi penggunaan virgin
plastic, meningkatkan recyclable & reusable packaging,
serta menaikkan recycled content.
Metode: Pengumpulan data tahunan
dari penandatangan (signatories) + analisis agregat lintas sektor.
Temuan utama:
- 8.2 % post-consumer recycled content (naik 29 % dari 2019).
- 70 % signatories punya target pengurangan virgin plastic.
- Proporsi reusable packaging turun 0.2 pp → adopsi rendah.
- Proyeksi pengurangan virgin plastic = −19 % pada 2025 (jika target tercapai)
C. Analisis Prinsip Circular Economy (5R)
|
Prinsip |
Implementasi |
Tingkat
Keberhasilan |
|
Reduce /Refuse |
Desain
ulang kemasan, eliminasi material sulit daur ulang |
Sedang |
|
Reuse |
Program
isi ulang & refill (masih kecil) |
Rendah |
|
Recycle |
Peningkatan
besar dalam recycled content & kapasitas daur ulang |
Tinggi |
|
Recover |
Energi
dari residu plastik (terbatas) |
Sedang |
|
Redesign |
Pendekatan
desain untuk daur ulang & mono-material |
Baik |
D. Evaluasi Kritis
Kelebihan:
- Target berbasis data & transparansi pelaporan.
- Kolaborasi lintas-aktor (industri, pemerintah, LSM).
Kelemahan:
- Ketergantungan berlebih pada daur ulang.
- Kurangnya kemajuan dalam reuse/refill.
- Tidak ada verifikasi independen penuh → risiko greenwashing.
Relevansi dengan konteks Indonesia:
- Konteks Indonesia menghadapi kekurangan infrastruktur pengumpulan dan pemilahan sampah, sehingga prinsip daur ulang sulit diterapkan skala penuh.
- Model reuse/refill dapat sangat relevan di kota-kota padat, tetapi memerlukan insentif regulasi dan logistik yang matang.
- Kebijakan Extended Producer Responsibility (EPR) bisa mendorong perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi prinsip elimination dan desain ulang kemasan.
- Perlu adaptasi lokal (misalnya material lokal, sistem koleksi informal) agar prinsip CE bisa dioperasionalisasikan sesuai kondisi Indonesia.
E. Kesimpulan dan Rekomendasi
Pelajaran yang dapat diambil
- Komitmen global dan pelaporan transparan mendorong perubahan nyata di banyak perusahaan.
- Daur ulang memegang peranan penting sebagai pijakan awal, tetapi tidak cukup—eliminasi dan reuse juga harus dikembangkan.
Saran untuk pengembangan lebih lanjut
- Mempercepat adopsi model reuse / refill dengan pilot project dan insentif industri.
- Investasi dalam infrastruktur pengumpulan, pemilahan, dan fasilitas daur ulang di wilayah kurang terlayani.
- Adaptasi lokal di Indonesia: memanfaatkan sistem informal, kolaborasi antar UKM, dan kebijakan EPR untuk memperkuat link antara produsen dan pengelola sampah.
Lampiran
Laporan Global Commitment (New Plastics Economy). https://content.ellenmacarthurfoundation.org/m/4e0229983b5d1ecd/original/The-Global-Commitment-2021-Progress-Report.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar